TUGAS 4 TIK

TUGAS 4

Angkatan perang Jepang mengalami kemunduran dalam Pelbagai front pertempuran . Untuk menarik simpati rakyat di daerah pendudukan agar membantu jepang dalam perang Asia Timur Rayanya, Jepang mengeluarkan pernyataan “janji kemerdekaan di kemudian hari” , Janji ini kemudian direalisasi Jeoang dengan membentuk badan-badan untuk mempelajari, mempersiapkan dan melengkapi kemerdekaan Indonesia .
Sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut, maka pada tanggal 5 september 1943, saiki shikikan (kumachi harada) mengeluarkan Osamu seirei no. 36 dan 37 tentang pembentukan chuo sangi dan cho sqng kai. Pada sidang chuo sang in, tanggal 17 oktober 1943 dilantik secara resmi, ketua chuo sangi ini, yakni soekarno dan dua orang wakil ketua, yakni R.M.A.A kusumo Utoyo dan dr. Buntaran Martoatmojo.
Dari segi perjuangan untuk segera mencapai kemerdekaan, keberadaan chuo sangi in tidak banyak berarti. Akan tetapi adanya badan itu semakin menambah wawasan dan pengalaman bagi para anggota. Hal ini penting, karena para anggota Chuo sangi in umumnya da;ah para pejuang nasionalis yang bercita-cita mencapai kemerdekaan. Jepang benar-benar terancam dalam perang nya melaean sekutu . Untuk semakin menarik simpati bangsa Indonesia agar tetap mendukung jepang, maka pada tanggal 1 Maret 1945, Kumaikici harada mengumumkan pembentukan badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu junbi cosakai . Sebagai ketua adlah Dr. Radjiman Widyodiningrat . wakil-wakil ketua, yaki ichibangase yang sekaligus sebagai kepala Badan perundingan dan RP. Suroso yang sekaligus sebagai kepala sekertariat, RP suroso dibantu oleh toyohito masuda dan Mr. AG Pringgodigdo . BPUPKI dibentuk pada tanggal 28 mei 1945 diresmikan .
Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia. Jika suatau saat kelak meneguhkan kemerdekaannya, maka bangsa Indonesia sudah harus memiliki dasar negara. Oleh karena itu, BPUPKI merumuskan dasar negara. Pada rapat tanggal 11 juli 1845. Paniitia perancang UUD secara bulat menerima piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD .